Desa Senaru, Desa Adat Tertua di Lombok

Desa Senaru, Desa Adat tertua di Lombok

Di kaki gunung Rinjani, ada sebuah desa kecil bernama Desa Senaru, desa adat tertua di Lombok. Desa ini merupakan desa pertama suku Sasak  di pulau ini! Aku berkesempatan mengunjungi desa mungil ini bersama Sienna Little Explorer, anakku yang kini berusia 23 bulan :).

Tidak seperti desa suku Sasak lainnya yang pernah kudatangi, Desa Senaru ini tidak terlalu touristy! That’s a surprise! Aku tidak melihat masyarakatnya berjualan suvenir di depan rumah mereka — seperti yang sering kudapati di desa-desa suku Sasak lainnya di Lombok. Sebaliknya, di Desa Senaru ini, justru aku melihat masyarakat setempatnya melakukan aktifitas keseharian mereka seperti biasa. Mereka tampak tidak mengindahkan satu-dua turis yang berjalan di antara gang-gang sempit rumah mereka.

Menyenangkan sekali bisa melihat keseharian kehidupan masyarakat desa ini. Ibu-ibu yang menyuapi anaknya, nenek yang bersenandung menggendong cucunya agar ia tertidur di ayunan kain tradisional yang diikat di “beruga” (bale-bale), anak-anak kecil dan remaja bermain gansing di halaman depan desa, dan lain sebagainya. Desa ini benar-benar bersahaja dan tampak tidak terpengaruh oleh dunia pariwisata yang komersial. Sebagai desa adat tertua di Lombok, menurutku ini adalah hal yang luar biasa! Ya kan?

Desa Senaru yang sepi ini memiliki rumah-rumah dengan bentuk yang sama. Bagian dalam rumah pun semuanya sama. Ini mereka dapatkan sejak jaman nenek moyang dulu. Mereka masih hidup di rumah yang sama seperti leluhur mereka dulu. Tidak ada kamar tertutup di dalam rumah. Semua “kamar” terbuka, tidak memiliki pintu ataupun dinding. “Kamar” tidur hanyalah berupa bale-bale saja dan semua tidur bersama. Bagian atap rumah menggunakan ilalang, sedangkan dindingnya terbuat dari rotan. Aku enjoy banget jalan-jalan keliling desa ini, mencium bau tanah dan aroma masakan yang sesekali keluar dari sela-sela dinding rotan rumah.

Setiap keluarga memiliki “beruga”, pondok kecil tanpa dinding yang berfungsi sebagai ruang makan, ruang bercengkrama, ruang tidur di sore hari, dan tempat untuk mengadakan upacara ritual. Jika ada anggota keluarga yang meninggal, mereka akan menaruhnya di beruga ini. Ritual adat juga dilangsungkan di beruga.

Bisakah kita jalan-jalan ke Desa Senaru bersama anak? Ya, tentu saja!

Sienna enjoy banget bermain di desa ini, melihat ayam, burung, serta mengamati anak-anak setempat yang seru bermain gansing. Sienna bahkan tertidur di salah satu ayunan kain, sama seperti anak di desa ini!  Aaawww.. so cute!!

Benar-benar pengalaman yang mengesankan buat aku dan Sienna. I love it!

Beberapa tips jika kamu ingin mengunjungi Desa Senaru bersama anak (atau sendiri):

  1. Hormati kebudayaan lokal. Berpakaianlah dengan sopan.
  2. Jangan memberi uang pada masyarakat dan anak-anak disini! Kenapa? Karena hal ini akan mengubah cara pandang masyarakat setempat. Mereka bisa menjadi “matre” alias komersil setiap kali melihat turis.
  3. Oleskan lotion anti nyamuk.
  4. Di musim hujan, perlu bawa jas hujan atau payung.
  5. Tidak perlu menggunakan sepatu keds atau sandal gunung. Pakai sandal jepit biasa juga ok.
  6. Tersenyumlah dan bersikaplah ramah pada penduduk setempat.  Talk to them, but be polite :).

Simak petulangan aku bersama Sienna di Desa Senaru, desa adat tertua di Lombok, yang tayang di  NET TV

#SiennaLittleExplorer #LittleExplorerNET #NETTV #NET12 #tvshow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *